Back

Pasar Saham Asia: Ketegangan Tiongkok-Amerika, Kekhawatiran Vaksin Meredam Sentimen

  • Saham Asia defensif saat melacak Wall Street, risiko lapis kedua terkait Tiongkok.
  • Masalah pembekuan darah membuat vaksin Johnson & Johnson dihentikan, kondisi virus memburuk di India.
  • Laporan pekerjaan Australia menunjukkan angka optimis, angka perdagangan Indonesia bervariasi untuk bulan Maret.
  • Penjualan Ritel AS dan katalis risiko dapat menghibur investor menjelang data Tiongkok.

Ekuitas di Asia-Pasifik berpisah dari S&P 500 Futures pada pagi hari ini karena pasar global mengkonsolidasi kenaikan baru-baru ini di tengah risiko baru virus corona (COVID-19) serta ketegangan AS-Tiongkok. Yang juga menantang mood adalah sentimen hati-hati menjelang data Tiongkok hari Jumat serta Penjualan Ritel AS, untuk dipublikasikan hari ini.

Hal ini membebani indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang, turun 0,50% pada saat ini, sedangkan Nikkei 225 Jepang berjuang untuk arah yang jelas karena Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengulangi pernyataan kesiapan lama untuk kebijakan moneter yang lebih mudah.

Di tempat lain, ASX 200 Australia menahan tren dengan kenaikan intraday 0,63% karena laporan pekerjaan Australia untuk bulan Maret lebih baik dari perkiraan. Namun, Komposit BEI tidak dapat menguntungkan angka perdagangan Indonesia sedangkan NZX 50 Selandia Baru juga turun 1,10% pada saat ini.

Diplomat Tiongkok secara tidak langsung memperingatkan AS atas hubungan dan campur tangan yang kuat atas masalah Hong Kong. Juga di sisi risiko-negatif adalah komentar dari para pemimpin Taiwan yang menunjukkan hubungan AS-Taiwan yang lebih kuat dan kritik terhadap kebijakan luar negeri Tiongkok.

Perlu disebutkan bahwa rekor angka COVID tertinggi membebani harga saham India tetapi dari Beijing dan Hong Kong tetap tertekan karena Dolar AS pulih dari level terendah tiga pekan di tengah suasana risk-off.

Selanjutnya, Penjualan Ritel AS untuk Maret dan Klaim Pengangguran Mingguan akan menjadi kunci yang harus diperhatikan menjelang data Tiongkok, akan dipublikasikan pada hari Jumat. Meskipun angka Tiongkok positif akhir-akhir ini, kejutan negatif apa pun dapat menambah beban pada ekuitas Asia.

Baca: Kontrak Berjangka S&P 500 Pangkas Kenaikan awal Sesi Asia Di Tengah Kegelisahan Vaksin dan Risiko Geopolitik

USD/JPY Bisa Tergelincir Kembali Ke Area 108,00 – UOB

Menurut Ahli Strategi FX di UOB Group, USD/JPY mengambil risiko pergerakan potensial ke 108,40 ke bawah dalam jangka pendek. Kutipan utama  Pandanga
Read more Previous

BoJ Memangkas Penilaian Ekonomi Untuk Dua Dari Sembilan Wilayah Jepang

Dalam laporan kuartalan terbaru yang dirilis pada hari Kamis, Bank of Japan (BoJ) menurunkan penilaian ekonomi untuk dua dari sembilan ekonomi regiona
Read more Next