Back

EUR/USD Cetak Terendah Baru Mingguan Dekat 1,1615, Pantau Laporan Monpol The Fed

Setelah fase singkat dari konsolidasi penurunan di Asia, EUR/USD berada di bawah tekanan jual yang kuat di sesi Eropa, karena pembelian dolar AS tetap berlanjut menuju pembaruan makro AS dan laporan kebijakan moneter semi-tahunan (MonPol) Fed.

Pandangan kebijakan moneter yang berbeda antara Fed dan ECB kembali beraksi setelah pernyataan Fed Ketua Powell tentang ekonomi AS yang memberi kesan bahwa the Fed tetap pada jalur pengetatannya, tetap kurang peduli terhadap perdagangan AS-China. Sementara itu, para pembuat kebijakan ECB telah jelas mengisyaratkan kenaikan suku bunga, tidak sampai musim panas 2019.

Lebih dari itu, dalam hal teknis, spot telah melanggar Support utama 20-DMA di wilayah 1,1652 yang berhasil ditahan sehari sebelumnya, menunjukkan kemungkinan penurunan lebih lanjut. Pelanggaran level 1,1600 dapat mempercepat penurunan untuk menguji terendah Juni-akhir 1,1527.

Selanjutnya, pasangan akan terus melacak aksi harga USD hingga rilis harga impor AS dan data sentimen konsumen Prelim UoM. Namun, berita makro AS akan menarik perhatian karena laporan MonPol Fed karena akan diterbitkan pada 15:00 GMT (22:00 WIB).

Level Teknis EUR/USD

 Jason Sen di DayTradeIdeas.com, mencatat: "EURUSD menahan support minor di 1,1660/55 saat mundur tetapi penurunan lebih lanjut kemungkinan ke 1,1630/25 kemudian 1,1585/80. Pengujian ulang 1,1510/00 tidak akan menjadi kejutan. Kenaikan cenderung terbatas dengan resistance minor di 1,169099 & resistance kuat di 1,1725/30. Short harus berhenti di atas 1,1765.”

USD/JPY Kini Bullish, Fokus Pada 113,40/75 - UOB

Prospek pasangan ini telah bergeser ke bullish dan sekarang terlihat ingin menguji band 113,40/75 dalam waktu dekat, catat Ahli Strategi FX di UOB Gro
Read more Previous

Novak, Rusia: OPEC+ Mungkin Pertimbangkan "Melembagakan" Mulai 2019 Dan Seterusnya

Menteri Energi Rusia Alexander Novak diberitakan saat ini, melalui Reuters, mengomentari kesepakatan yang dicapai oleh OPEC dan sekutu-sekutunya (OPEC
Read more Next